Saturday, February 7, 2015

DUNIA DALAM BERITA

#hanya cerita yang mungkin saja nyata..
 Jum’at tanggal  17 januari 3000, menjelang senja, terjadi keributan kecil diparkiran Fakultas Keilmuan Universitas Samping Timur. Ada sekitaran belasan  orang mahasiswa dan seorang pegawai penjaga malam kampus yang berada  dilokasi kejadian. Dari hasil pengamatan, kejadian disebabkan oleh para mahasiswa yang merupakan mahasiswa angkatan muda Fakultas Keilmuan Universitas Samping Timur yang salah memarkir motornya. Lahan parkir yang mereka tempati itu menurut perkataan dari pegawai  penjaga malam adalah lahan parkir pegawai dan dosen yang tidak boleh digunakan oleh mahasiswa. Kejadian ini yang membuat pegawai penjaga malam menjadi berang dan marah-marah terhadap mahasiswa. Bahkan sempat mengancam mahasiswa dengan memperlihatkan parang yang biasa dia bawa dalam berjaga malam. Untungnya, pegawai penjaga malam mampu meredakan emosinya melihat para mahasiswa yang lebih memilih untuk diam dan tidak mendebatinya.
***


Sabtu taanggal 18 januari 3000, saat pagi, beberapa orang pewagai sedang berkumpul didepan dikantor direktur Fakultas Keilmuan Universitas Samping Timur. Mereka baru saja tiba dari rumah masing-masing dan karena pejabat-pejabat fakultas belum datang mereka menyempatkan waktu untuk berbincang-bincang ringan. Tidak lama kemudian seorang berperawakan cukup tinggi dengan tubuh tegap datang dengan motor pribadinya berwarna hitam. Dia bercerita tentang segerombolan mahasiswa yang semaalam salah parkir diparkiran dosen dan pegawai. Dengan berapi-api dia ceritakan bagaimana dia memarahi dan mengomeli mahasiswa. Salah seorang yang dari mereka yang tercaatat sebagai staf fakultas menambahi, menurutnya para mahasiswa Fakultas Keilmuan semuanya tidak tahu aturan. Dia juga tidak terima karena banyak mahasiswa yang didapatinya memarkir didaerah parkir dosen dan pegawai. Baginya itu area haram bagi mahasiswa dan yang melanggarnya sudah sepatutnya mendapat sanksi. “catat aja nomor plat yang melanggar pak, nanti dilapor. Aku siap kok jadi pelapor..”, ungkapnya. Dari beberapa staf yang lain malah ada yang berpendapat sebaiknya motor-motor yag melanggar itu dibocori juga bannya, biar kapok.
Ditempat lainnya…
Didepan sekretariat Ikatan Mahasiswa Fakultas Keilmuan, lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas, beberapa orang senior sedang duduk berbincang. Salah seorang diantara mereka mengangkat soal isu lahan parkir. Baginya lahan parkir dosen dan mahasiswa tidak sepatutnya dipisah, sebab sebagai civitas akademika para mahasiswa juga berhak atas setiap fasilitas kampus termasuk lahan parkir. Aksi memperlihatkan senjata tajam juga baginya tidak etis, mengingat mahasiswa yang bersangkutan tidak melakukan kesalahn apa-apa, dan kalaaupun melakukan kesalahan tidak selayaknya diperlkukan demikian. Sementara yang lainnya berpendapat bahwa mahasiswa adalah pihak yang membayar dikampus, kenapa mesti dibatas-batasi penggunaan fasilitas oleh kampus yang notabenenya adalah pihak pelayan.
***
Demikian liputan soal sengketa lahan parkir di Fakultas Keilmuan Universitas Samping Timur. Berit ini adalah sebuh karangan fiktif belaka. Jika ada kemiripan kejadian, maka itu sangat mungkin terjadi. Mengingat dibeberapa tempat terutama dikampus-kampus budaya klaim dan keinginan menguasai oleh pihak birokrasi dari jajaran atas sampai staff sudah cukup menjamur.
Sekian dan Terima Kasih…

tHe eND..

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Saturday, February 7, 2015

DUNIA DALAM BERITA

#hanya cerita yang mungkin saja nyata..
 Jum’at tanggal  17 januari 3000, menjelang senja, terjadi keributan kecil diparkiran Fakultas Keilmuan Universitas Samping Timur. Ada sekitaran belasan  orang mahasiswa dan seorang pegawai penjaga malam kampus yang berada  dilokasi kejadian. Dari hasil pengamatan, kejadian disebabkan oleh para mahasiswa yang merupakan mahasiswa angkatan muda Fakultas Keilmuan Universitas Samping Timur yang salah memarkir motornya. Lahan parkir yang mereka tempati itu menurut perkataan dari pegawai  penjaga malam adalah lahan parkir pegawai dan dosen yang tidak boleh digunakan oleh mahasiswa. Kejadian ini yang membuat pegawai penjaga malam menjadi berang dan marah-marah terhadap mahasiswa. Bahkan sempat mengancam mahasiswa dengan memperlihatkan parang yang biasa dia bawa dalam berjaga malam. Untungnya, pegawai penjaga malam mampu meredakan emosinya melihat para mahasiswa yang lebih memilih untuk diam dan tidak mendebatinya.
***


Sabtu taanggal 18 januari 3000, saat pagi, beberapa orang pewagai sedang berkumpul didepan dikantor direktur Fakultas Keilmuan Universitas Samping Timur. Mereka baru saja tiba dari rumah masing-masing dan karena pejabat-pejabat fakultas belum datang mereka menyempatkan waktu untuk berbincang-bincang ringan. Tidak lama kemudian seorang berperawakan cukup tinggi dengan tubuh tegap datang dengan motor pribadinya berwarna hitam. Dia bercerita tentang segerombolan mahasiswa yang semaalam salah parkir diparkiran dosen dan pegawai. Dengan berapi-api dia ceritakan bagaimana dia memarahi dan mengomeli mahasiswa. Salah seorang yang dari mereka yang tercaatat sebagai staf fakultas menambahi, menurutnya para mahasiswa Fakultas Keilmuan semuanya tidak tahu aturan. Dia juga tidak terima karena banyak mahasiswa yang didapatinya memarkir didaerah parkir dosen dan pegawai. Baginya itu area haram bagi mahasiswa dan yang melanggarnya sudah sepatutnya mendapat sanksi. “catat aja nomor plat yang melanggar pak, nanti dilapor. Aku siap kok jadi pelapor..”, ungkapnya. Dari beberapa staf yang lain malah ada yang berpendapat sebaiknya motor-motor yag melanggar itu dibocori juga bannya, biar kapok.
Ditempat lainnya…
Didepan sekretariat Ikatan Mahasiswa Fakultas Keilmuan, lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas, beberapa orang senior sedang duduk berbincang. Salah seorang diantara mereka mengangkat soal isu lahan parkir. Baginya lahan parkir dosen dan mahasiswa tidak sepatutnya dipisah, sebab sebagai civitas akademika para mahasiswa juga berhak atas setiap fasilitas kampus termasuk lahan parkir. Aksi memperlihatkan senjata tajam juga baginya tidak etis, mengingat mahasiswa yang bersangkutan tidak melakukan kesalahn apa-apa, dan kalaaupun melakukan kesalahan tidak selayaknya diperlkukan demikian. Sementara yang lainnya berpendapat bahwa mahasiswa adalah pihak yang membayar dikampus, kenapa mesti dibatas-batasi penggunaan fasilitas oleh kampus yang notabenenya adalah pihak pelayan.
***
Demikian liputan soal sengketa lahan parkir di Fakultas Keilmuan Universitas Samping Timur. Berit ini adalah sebuh karangan fiktif belaka. Jika ada kemiripan kejadian, maka itu sangat mungkin terjadi. Mengingat dibeberapa tempat terutama dikampus-kampus budaya klaim dan keinginan menguasai oleh pihak birokrasi dari jajaran atas sampai staff sudah cukup menjamur.
Sekian dan Terima Kasih…

tHe eND..

No comments:

Post a Comment

Saturday, February 7, 2015

DUNIA DALAM BERITA

#hanya cerita yang mungkin saja nyata..
 Jum’at tanggal  17 januari 3000, menjelang senja, terjadi keributan kecil diparkiran Fakultas Keilmuan Universitas Samping Timur. Ada sekitaran belasan  orang mahasiswa dan seorang pegawai penjaga malam kampus yang berada  dilokasi kejadian. Dari hasil pengamatan, kejadian disebabkan oleh para mahasiswa yang merupakan mahasiswa angkatan muda Fakultas Keilmuan Universitas Samping Timur yang salah memarkir motornya. Lahan parkir yang mereka tempati itu menurut perkataan dari pegawai  penjaga malam adalah lahan parkir pegawai dan dosen yang tidak boleh digunakan oleh mahasiswa. Kejadian ini yang membuat pegawai penjaga malam menjadi berang dan marah-marah terhadap mahasiswa. Bahkan sempat mengancam mahasiswa dengan memperlihatkan parang yang biasa dia bawa dalam berjaga malam. Untungnya, pegawai penjaga malam mampu meredakan emosinya melihat para mahasiswa yang lebih memilih untuk diam dan tidak mendebatinya.
***


Sabtu taanggal 18 januari 3000, saat pagi, beberapa orang pewagai sedang berkumpul didepan dikantor direktur Fakultas Keilmuan Universitas Samping Timur. Mereka baru saja tiba dari rumah masing-masing dan karena pejabat-pejabat fakultas belum datang mereka menyempatkan waktu untuk berbincang-bincang ringan. Tidak lama kemudian seorang berperawakan cukup tinggi dengan tubuh tegap datang dengan motor pribadinya berwarna hitam. Dia bercerita tentang segerombolan mahasiswa yang semaalam salah parkir diparkiran dosen dan pegawai. Dengan berapi-api dia ceritakan bagaimana dia memarahi dan mengomeli mahasiswa. Salah seorang yang dari mereka yang tercaatat sebagai staf fakultas menambahi, menurutnya para mahasiswa Fakultas Keilmuan semuanya tidak tahu aturan. Dia juga tidak terima karena banyak mahasiswa yang didapatinya memarkir didaerah parkir dosen dan pegawai. Baginya itu area haram bagi mahasiswa dan yang melanggarnya sudah sepatutnya mendapat sanksi. “catat aja nomor plat yang melanggar pak, nanti dilapor. Aku siap kok jadi pelapor..”, ungkapnya. Dari beberapa staf yang lain malah ada yang berpendapat sebaiknya motor-motor yag melanggar itu dibocori juga bannya, biar kapok.
Ditempat lainnya…
Didepan sekretariat Ikatan Mahasiswa Fakultas Keilmuan, lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas, beberapa orang senior sedang duduk berbincang. Salah seorang diantara mereka mengangkat soal isu lahan parkir. Baginya lahan parkir dosen dan mahasiswa tidak sepatutnya dipisah, sebab sebagai civitas akademika para mahasiswa juga berhak atas setiap fasilitas kampus termasuk lahan parkir. Aksi memperlihatkan senjata tajam juga baginya tidak etis, mengingat mahasiswa yang bersangkutan tidak melakukan kesalahn apa-apa, dan kalaaupun melakukan kesalahan tidak selayaknya diperlkukan demikian. Sementara yang lainnya berpendapat bahwa mahasiswa adalah pihak yang membayar dikampus, kenapa mesti dibatas-batasi penggunaan fasilitas oleh kampus yang notabenenya adalah pihak pelayan.
***
Demikian liputan soal sengketa lahan parkir di Fakultas Keilmuan Universitas Samping Timur. Berit ini adalah sebuh karangan fiktif belaka. Jika ada kemiripan kejadian, maka itu sangat mungkin terjadi. Mengingat dibeberapa tempat terutama dikampus-kampus budaya klaim dan keinginan menguasai oleh pihak birokrasi dari jajaran atas sampai staff sudah cukup menjamur.
Sekian dan Terima Kasih…

tHe eND..

No comments:

Post a Comment