#hanya cerita yang mungkin saja nyata..
Jum’at tanggal 17 januari 3000,
menjelang senja, terjadi keributan kecil diparkiran Fakultas Keilmuan Universitas
Samping Timur. Ada sekitaran belasan orang mahasiswa dan seorang pegawai penjaga
malam kampus yang berada dilokasi
kejadian. Dari hasil pengamatan, kejadian disebabkan oleh para mahasiswa yang
merupakan mahasiswa angkatan muda Fakultas Keilmuan Universitas Samping Timur
yang salah memarkir motornya. Lahan parkir yang mereka tempati itu menurut
perkataan dari pegawai penjaga malam
adalah lahan parkir pegawai dan dosen yang tidak boleh digunakan oleh
mahasiswa. Kejadian ini yang membuat pegawai penjaga malam menjadi berang dan
marah-marah terhadap mahasiswa. Bahkan sempat mengancam mahasiswa dengan
memperlihatkan parang yang biasa dia bawa dalam berjaga malam. Untungnya,
pegawai penjaga malam mampu meredakan emosinya melihat para mahasiswa yang
lebih memilih untuk diam dan tidak mendebatinya.
***
Sabtu taanggal 18 januari 3000, saat pagi, beberapa orang pewagai
sedang berkumpul didepan dikantor direktur Fakultas Keilmuan Universitas
Samping Timur. Mereka baru saja tiba dari rumah masing-masing dan karena
pejabat-pejabat fakultas belum datang mereka menyempatkan waktu untuk
berbincang-bincang ringan. Tidak lama kemudian seorang berperawakan cukup
tinggi dengan tubuh tegap datang dengan motor pribadinya berwarna hitam. Dia bercerita
tentang segerombolan mahasiswa yang semaalam salah parkir diparkiran dosen dan
pegawai. Dengan berapi-api dia ceritakan bagaimana dia memarahi dan mengomeli
mahasiswa. Salah seorang yang dari mereka yang tercaatat sebagai staf fakultas
menambahi, menurutnya para mahasiswa Fakultas Keilmuan semuanya tidak tahu
aturan. Dia juga tidak terima karena banyak mahasiswa yang didapatinya memarkir
didaerah parkir dosen dan pegawai. Baginya itu area haram bagi mahasiswa dan
yang melanggarnya sudah sepatutnya mendapat sanksi. “catat aja nomor plat yang
melanggar pak, nanti dilapor. Aku siap kok jadi pelapor..”, ungkapnya. Dari beberapa
staf yang lain malah ada yang berpendapat sebaiknya motor-motor yag melanggar
itu dibocori juga bannya, biar kapok.
Ditempat lainnya…
Didepan sekretariat Ikatan Mahasiswa Fakultas Keilmuan, lembaga
kemahasiswaan tingkat fakultas, beberapa orang senior sedang duduk berbincang. Salah
seorang diantara mereka mengangkat soal isu lahan parkir. Baginya lahan parkir
dosen dan mahasiswa tidak sepatutnya dipisah, sebab sebagai civitas akademika
para mahasiswa juga berhak atas setiap fasilitas kampus termasuk lahan parkir. Aksi
memperlihatkan senjata tajam juga baginya tidak etis, mengingat mahasiswa yang
bersangkutan tidak melakukan kesalahn apa-apa, dan kalaaupun melakukan
kesalahan tidak selayaknya diperlkukan demikian. Sementara yang lainnya
berpendapat bahwa mahasiswa adalah pihak yang membayar dikampus, kenapa mesti dibatas-batasi
penggunaan fasilitas oleh kampus yang notabenenya adalah pihak pelayan.
***
Demikian liputan soal sengketa lahan parkir di Fakultas Keilmuan
Universitas Samping Timur. Berit ini adalah sebuh karangan fiktif belaka. Jika ada
kemiripan kejadian, maka itu sangat mungkin terjadi. Mengingat dibeberapa
tempat terutama dikampus-kampus budaya klaim dan keinginan menguasai oleh pihak
birokrasi dari jajaran atas sampai staff sudah cukup menjamur.
Sekian dan Terima Kasih…
tHe eND..
0 comments:
Post a Comment