Alkisah disebuah zaman berdiri
sebuah negeri yang sangat makmur. Tanahnya luas, sawah menghampar,
sungai-sungai besar melintasi tanah-tanah tersebut.dibawah tanamnya bercokol
kekayaan tak terkira, minyak, gas, batubara,emas, dan semua barang tambang
lainnya. Kata orang, taka da barang tambang yang taka da ditanah tersebut.laut
birunya menghampar diantara pulau-pulau yang berjejer rapi lagi indah.
Tanah kaya dibarengi oleh raja
yang dermawan.semua kekayaan milik negerinya diikhlaskan untuk dinikmati juga
oleh negeri-negeri lainnya. Banyak pabrik-pabrik negeri lain bercokol dinegeri
tersebut. Jauh lebih banyak dari pabrik milik negeri itu sendiri. Karena bagi
sang raja,
“kekayaan alam ini adalah karunia Tuhan, maka haru dinikmati secara
bersama-sama..”
Saat hasil pabrik dalam negeri
tidak mampu penuhi kebutuhan negeri sendiri, sang raja berkata,
“kita punya negeri sahabat. Tak mungkin mereka biarkan kita kekurangan.
Kita bisa beli dari mereka. Pasti mereka bantu. Kita butuh dana untuk
pembangunan saja mereka pinjamkan…”
Sembari tersenyum lebar…:D
Saat sang raja dermawan,
rakyatnya jadi tekun, cerdas, serta sabar. Hampir semua pabrik di negeri
seberang memiliki pekerja dari negeri itu. Mereka sangat dibutuhkan, dan
permintaan tidak ada habis-habisnya. Itu semua karena ketekunan dan kecerdasan
mereka. Saat mereka ditanya mengapa mereka bekerja diluar negeri, mereka akan
menjawab,
”mau kerja apa dikampung??? Bersawah??? Tanahku akan lebih penting dan
berguna untuk dijadikan pabrik atau kebun tebu, sawit,dan karet. Itu lebih
dibutuhkan Negara untuk bisa dieksport lantas akan menambah penghasilan Negara.
Jadi, saya telah memberi kontribusi besar buat Negara dari gajiku disini, serta
hasil tanah yang ku sumbangkan dengan sukarela”
Benar-benar negeri yang makmur
dan adil.pejabat negerinya bisa hidup dalam kecukupan. Dan itu karena kerja
keras dan keuletannya. Hampir setiap hari mereka harus study banding lalu rapat. Semua demi kepentingan rakyat.jadi wajar
saja kalau dia sejahtera. Sementara mereka yang miskin itu karena mereka malas
berusaha. Kerjanya hanya memungut-mungut sampah
dimana-mana atau meminta-minta. Apa yang bisa diharap dari kerja yang
demikian???
Jika banyak yang bertanya apa
yang membuat negeri itu menajdi demikian besar. Maka dengan bangga sang raja
akan berkata,
“ini karena system pendidikan yang telah kami revolusi menjadi
pendidikan yang berkualitas dan berkarakter”
System pendidikan negeri ini
memang berbeda dari negeri lainnya. Seleksi masuk universitas sangat ketat.
Sebab memang, universitas hanya bagi orang-orang pilihan. Jika dinegeri lain
mengajarkan tentang cara berfikir yang bebas. Dinegeri ini, universitas sangat
menekankan kepatuhan dan kedisiplinan.mereka yang suka protes dan melawan
adalah cerminan ketidakdisiplinan dan ketidakpatuhan yang harus dibasmi dengan
sanksi dan tindak tegas. Para pelajar harus taat pada aturan, sebab itu yang
akan menjamin masa depan.semua harus sesuai aturan. Maka wajar jika biaya
pendidikan maahal, sebab memang kualitasnya menjanjikan. System pendidikan
inilah yang kemudian mengilhami negeri tersebut. Kedisiplinan dan kepatuhan
atas aturan menjadi kewajiban. Barang siapa tidak patuh dan disiplin pada
aturan, pasti mendapat ganjaran. Kalau perlu ditembak mati, biar jadi
pembelajaran bagi yang lain.
Begitulah negeri ini, negeri
diantah berantah. Saat semua sendi kehidupan ditata dengan begitu baik sehingga
rakyat hidup makmur dan sejahtera.
0 comments:
Post a Comment