Saturday, October 18, 2014

BELAJAR BERMIMPI DAN BERJUANG DARI ANIME NARUTO



#naruto shippuden episode 382
Siapa dari kita yang tidak pernah nonton serial anime ini??? Mulai dari sejak masih berjudul ‘naruto’ yang berkisah tentang seorang shinobi kecil bernama Uzumaki Naruto yang bercita tinggi menjadi hokage dinegaranya, sampai dengan ‘naruto shippuden’ yang menceritakan tentang Naruto di masa dewasanya. Dalam tulisan ini, saya hanya akan menceritakan sedikit tentang kisah yang terjadi dalam serial Naruto Shippuden episode 382. Mungkin agak aneh kenapa keudian saya memilih epiode ini. Namun, ada hal yang menarik dari dari episode ini, yaitu tentang mimpi dan perjuangan meraihnya. Hal yang telah tercermin dari judul episodenya, ‘mimpi shinobi’.


Settingan dalam episode ini adalah sebuah perang besar yang terjadi. Hal ini diawali oleh cita-cita dua orang shinobi yang kecewa karena harapan mereka sepenuhnya terjadi, yaitu Uchiha Madara dan Uchiha Obito. Kekecewaan mereka yang akhirnya menumpuk menjadi sebuah amarah dan dendam lantas memuncak pada sebuah cita-cita menciptakan sebuah dunia yang disebut dunia mimpi dimana dalam dunia itu tidak ada kepedihan dan penderitaan. Hal inilah yang ditentang oleh shinobi-shinobi dari berbagai negeri yang akhirnya bersatu untuk melawan mereka dibawah pimpinan para mantan hokage yang telah dibangkitkan serta Uzumaki Naruto dan kawan kecilnya Uchiha Sasuke. Namun, ketangguhan dan kehebatan Uchiha Madara dan Uchiha Obito mampu mengimbangi kekuatan mereka bahkan sampai membuat para ninja ini menjadi putus asa. Hal ini dilihat dari kata-kata seorang shinobi yang telah berada pada puncak ketakutan dan keraguannya, ‘apakah jika kita tidak melawan, kita akan selamat???’. Bahkan usaha hokage pertama, Hashirama, untuk membangkitkan semangat mereka untuk berjuang malah dibalas oleh para shinobi dengan jawaban, ‘kau itu orang masa lalu yang dibangkitkan, sedang kami ini masih hidup’. Ada juga yang berkata, ‘andai saja tahu ini sedari awal..’. Namun, pada akhirnya berkat semangat dari Sasuke dan ingatan masa lalunya, Naruto bangkit, diawali dengan sebuah kalimat, “aku tidak ingin ada penyesalan!!! Aku tidak ingin hanya ‘andai saja..’. Aku tidak ingin semua yang telah dilakukan menjadi sia-sia!!!”. Semangat ini mengingatkan Hashirama pada cita-cita besarnya untuk membangun persatuan dan kesetaraan antara semua Negara saat masih menjadi hokage, agar tidak ada lagi korban atas nama ‘Negara’.
Dari sedikit cerita diatas, maka dapat kita lihat bahwa sebuah cita-cita yang tinggi memang selalu memiliki tantangan. Selalu memiliki ujian. Dan itu berbanding lurus dengan tingkat cita-cita yang diinginkan. Semaakin tinggi cita-cita, semakin banyak tantangan dan semakin beraat pula ujian untuk mendapatkannya. Hal itulah yang kadang membuat kita jatuh dan berhenti berjuang. Dari serial diatas, cita-cita besar Naruto dan Hashirama serta para shinobi umumnya benar-benar mendapat ujian yang luar biasa. Cita-cita yang membuat mereka rela mengorbankan dirinya demi cita-cita tersebut sebagaimana kalimat Haruno Sakura diawal episode, “aku lebih baik mati dalam berjuang, daripda tidak melakukan apa-apa!!!”. Namun, tingkat energi dan keteguhan mereka tak seimbang, banyak diantara para shinobi yang menyerah dan menyesal ditengah pertempuran yang semakin sengit dan berat. Tapi, pada akhirnya kita tahu juga bahwa penyesalan atau menyeraah ditengah medan tempur/perjuangan pada akhirnya tidak akan membawa perbaikan apa-apa. Penyesalan dan menyerah hanya akan membawa kita pada sebuah dunia mimpi yang seolah baik sebaagimana kalimat dari Obito, “benar, kalian akan tetap hidup didunia yang tidak ada penyesalan dan penderitaan didalamnya”. Dan dapat kita lihat juga, bahwa semangat pantang mundur dan keteguhan luar biasa akan membawa kita pada cita-cita yang kita inginkan, kalaupun gagal, kita tak akan menyesal karena telaah berusaha keras untuk mencapainya (seperti kalimat Sakura diatas).
Dan pada akhirnya, cita-cita yang kemudian akan mengukur sejauh mana kehidupan seseorang. Cita-cita tinggi serta semangat juga keteguhan dalam berjuang yang akan mengantar manusia pada kehidupan yang berarti. Sebab, pada akhirnya praktek perjuangan akan menempa manusia dalam sebuah proses dialektika panjang yang akhirnya menjadikannya manusia yang kuat dan tangguh. Sebagai penutup, sebuah inti yang sangat besar dari serial Naruto Shippuden dalam episode ini buatku adalah berani bercita-cita harus juga dibarengi dengan keyakinan, keteguhan, dan pantang menyerah. Sebab, kata ‘andai..’ ditengah perjuangan itu buatku selalu menyebalkan.
Hehehehe…J

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Saturday, October 18, 2014

BELAJAR BERMIMPI DAN BERJUANG DARI ANIME NARUTO



#naruto shippuden episode 382
Siapa dari kita yang tidak pernah nonton serial anime ini??? Mulai dari sejak masih berjudul ‘naruto’ yang berkisah tentang seorang shinobi kecil bernama Uzumaki Naruto yang bercita tinggi menjadi hokage dinegaranya, sampai dengan ‘naruto shippuden’ yang menceritakan tentang Naruto di masa dewasanya. Dalam tulisan ini, saya hanya akan menceritakan sedikit tentang kisah yang terjadi dalam serial Naruto Shippuden episode 382. Mungkin agak aneh kenapa keudian saya memilih epiode ini. Namun, ada hal yang menarik dari dari episode ini, yaitu tentang mimpi dan perjuangan meraihnya. Hal yang telah tercermin dari judul episodenya, ‘mimpi shinobi’.


Settingan dalam episode ini adalah sebuah perang besar yang terjadi. Hal ini diawali oleh cita-cita dua orang shinobi yang kecewa karena harapan mereka sepenuhnya terjadi, yaitu Uchiha Madara dan Uchiha Obito. Kekecewaan mereka yang akhirnya menumpuk menjadi sebuah amarah dan dendam lantas memuncak pada sebuah cita-cita menciptakan sebuah dunia yang disebut dunia mimpi dimana dalam dunia itu tidak ada kepedihan dan penderitaan. Hal inilah yang ditentang oleh shinobi-shinobi dari berbagai negeri yang akhirnya bersatu untuk melawan mereka dibawah pimpinan para mantan hokage yang telah dibangkitkan serta Uzumaki Naruto dan kawan kecilnya Uchiha Sasuke. Namun, ketangguhan dan kehebatan Uchiha Madara dan Uchiha Obito mampu mengimbangi kekuatan mereka bahkan sampai membuat para ninja ini menjadi putus asa. Hal ini dilihat dari kata-kata seorang shinobi yang telah berada pada puncak ketakutan dan keraguannya, ‘apakah jika kita tidak melawan, kita akan selamat???’. Bahkan usaha hokage pertama, Hashirama, untuk membangkitkan semangat mereka untuk berjuang malah dibalas oleh para shinobi dengan jawaban, ‘kau itu orang masa lalu yang dibangkitkan, sedang kami ini masih hidup’. Ada juga yang berkata, ‘andai saja tahu ini sedari awal..’. Namun, pada akhirnya berkat semangat dari Sasuke dan ingatan masa lalunya, Naruto bangkit, diawali dengan sebuah kalimat, “aku tidak ingin ada penyesalan!!! Aku tidak ingin hanya ‘andai saja..’. Aku tidak ingin semua yang telah dilakukan menjadi sia-sia!!!”. Semangat ini mengingatkan Hashirama pada cita-cita besarnya untuk membangun persatuan dan kesetaraan antara semua Negara saat masih menjadi hokage, agar tidak ada lagi korban atas nama ‘Negara’.
Dari sedikit cerita diatas, maka dapat kita lihat bahwa sebuah cita-cita yang tinggi memang selalu memiliki tantangan. Selalu memiliki ujian. Dan itu berbanding lurus dengan tingkat cita-cita yang diinginkan. Semaakin tinggi cita-cita, semakin banyak tantangan dan semakin beraat pula ujian untuk mendapatkannya. Hal itulah yang kadang membuat kita jatuh dan berhenti berjuang. Dari serial diatas, cita-cita besar Naruto dan Hashirama serta para shinobi umumnya benar-benar mendapat ujian yang luar biasa. Cita-cita yang membuat mereka rela mengorbankan dirinya demi cita-cita tersebut sebagaimana kalimat Haruno Sakura diawal episode, “aku lebih baik mati dalam berjuang, daripda tidak melakukan apa-apa!!!”. Namun, tingkat energi dan keteguhan mereka tak seimbang, banyak diantara para shinobi yang menyerah dan menyesal ditengah pertempuran yang semakin sengit dan berat. Tapi, pada akhirnya kita tahu juga bahwa penyesalan atau menyeraah ditengah medan tempur/perjuangan pada akhirnya tidak akan membawa perbaikan apa-apa. Penyesalan dan menyerah hanya akan membawa kita pada sebuah dunia mimpi yang seolah baik sebaagimana kalimat dari Obito, “benar, kalian akan tetap hidup didunia yang tidak ada penyesalan dan penderitaan didalamnya”. Dan dapat kita lihat juga, bahwa semangat pantang mundur dan keteguhan luar biasa akan membawa kita pada cita-cita yang kita inginkan, kalaupun gagal, kita tak akan menyesal karena telaah berusaha keras untuk mencapainya (seperti kalimat Sakura diatas).
Dan pada akhirnya, cita-cita yang kemudian akan mengukur sejauh mana kehidupan seseorang. Cita-cita tinggi serta semangat juga keteguhan dalam berjuang yang akan mengantar manusia pada kehidupan yang berarti. Sebab, pada akhirnya praktek perjuangan akan menempa manusia dalam sebuah proses dialektika panjang yang akhirnya menjadikannya manusia yang kuat dan tangguh. Sebagai penutup, sebuah inti yang sangat besar dari serial Naruto Shippuden dalam episode ini buatku adalah berani bercita-cita harus juga dibarengi dengan keyakinan, keteguhan, dan pantang menyerah. Sebab, kata ‘andai..’ ditengah perjuangan itu buatku selalu menyebalkan.
Hehehehe…J

No comments:

Post a Comment

Saturday, October 18, 2014

BELAJAR BERMIMPI DAN BERJUANG DARI ANIME NARUTO



#naruto shippuden episode 382
Siapa dari kita yang tidak pernah nonton serial anime ini??? Mulai dari sejak masih berjudul ‘naruto’ yang berkisah tentang seorang shinobi kecil bernama Uzumaki Naruto yang bercita tinggi menjadi hokage dinegaranya, sampai dengan ‘naruto shippuden’ yang menceritakan tentang Naruto di masa dewasanya. Dalam tulisan ini, saya hanya akan menceritakan sedikit tentang kisah yang terjadi dalam serial Naruto Shippuden episode 382. Mungkin agak aneh kenapa keudian saya memilih epiode ini. Namun, ada hal yang menarik dari dari episode ini, yaitu tentang mimpi dan perjuangan meraihnya. Hal yang telah tercermin dari judul episodenya, ‘mimpi shinobi’.


Settingan dalam episode ini adalah sebuah perang besar yang terjadi. Hal ini diawali oleh cita-cita dua orang shinobi yang kecewa karena harapan mereka sepenuhnya terjadi, yaitu Uchiha Madara dan Uchiha Obito. Kekecewaan mereka yang akhirnya menumpuk menjadi sebuah amarah dan dendam lantas memuncak pada sebuah cita-cita menciptakan sebuah dunia yang disebut dunia mimpi dimana dalam dunia itu tidak ada kepedihan dan penderitaan. Hal inilah yang ditentang oleh shinobi-shinobi dari berbagai negeri yang akhirnya bersatu untuk melawan mereka dibawah pimpinan para mantan hokage yang telah dibangkitkan serta Uzumaki Naruto dan kawan kecilnya Uchiha Sasuke. Namun, ketangguhan dan kehebatan Uchiha Madara dan Uchiha Obito mampu mengimbangi kekuatan mereka bahkan sampai membuat para ninja ini menjadi putus asa. Hal ini dilihat dari kata-kata seorang shinobi yang telah berada pada puncak ketakutan dan keraguannya, ‘apakah jika kita tidak melawan, kita akan selamat???’. Bahkan usaha hokage pertama, Hashirama, untuk membangkitkan semangat mereka untuk berjuang malah dibalas oleh para shinobi dengan jawaban, ‘kau itu orang masa lalu yang dibangkitkan, sedang kami ini masih hidup’. Ada juga yang berkata, ‘andai saja tahu ini sedari awal..’. Namun, pada akhirnya berkat semangat dari Sasuke dan ingatan masa lalunya, Naruto bangkit, diawali dengan sebuah kalimat, “aku tidak ingin ada penyesalan!!! Aku tidak ingin hanya ‘andai saja..’. Aku tidak ingin semua yang telah dilakukan menjadi sia-sia!!!”. Semangat ini mengingatkan Hashirama pada cita-cita besarnya untuk membangun persatuan dan kesetaraan antara semua Negara saat masih menjadi hokage, agar tidak ada lagi korban atas nama ‘Negara’.
Dari sedikit cerita diatas, maka dapat kita lihat bahwa sebuah cita-cita yang tinggi memang selalu memiliki tantangan. Selalu memiliki ujian. Dan itu berbanding lurus dengan tingkat cita-cita yang diinginkan. Semaakin tinggi cita-cita, semakin banyak tantangan dan semakin beraat pula ujian untuk mendapatkannya. Hal itulah yang kadang membuat kita jatuh dan berhenti berjuang. Dari serial diatas, cita-cita besar Naruto dan Hashirama serta para shinobi umumnya benar-benar mendapat ujian yang luar biasa. Cita-cita yang membuat mereka rela mengorbankan dirinya demi cita-cita tersebut sebagaimana kalimat Haruno Sakura diawal episode, “aku lebih baik mati dalam berjuang, daripda tidak melakukan apa-apa!!!”. Namun, tingkat energi dan keteguhan mereka tak seimbang, banyak diantara para shinobi yang menyerah dan menyesal ditengah pertempuran yang semakin sengit dan berat. Tapi, pada akhirnya kita tahu juga bahwa penyesalan atau menyeraah ditengah medan tempur/perjuangan pada akhirnya tidak akan membawa perbaikan apa-apa. Penyesalan dan menyerah hanya akan membawa kita pada sebuah dunia mimpi yang seolah baik sebaagimana kalimat dari Obito, “benar, kalian akan tetap hidup didunia yang tidak ada penyesalan dan penderitaan didalamnya”. Dan dapat kita lihat juga, bahwa semangat pantang mundur dan keteguhan luar biasa akan membawa kita pada cita-cita yang kita inginkan, kalaupun gagal, kita tak akan menyesal karena telaah berusaha keras untuk mencapainya (seperti kalimat Sakura diatas).
Dan pada akhirnya, cita-cita yang kemudian akan mengukur sejauh mana kehidupan seseorang. Cita-cita tinggi serta semangat juga keteguhan dalam berjuang yang akan mengantar manusia pada kehidupan yang berarti. Sebab, pada akhirnya praktek perjuangan akan menempa manusia dalam sebuah proses dialektika panjang yang akhirnya menjadikannya manusia yang kuat dan tangguh. Sebagai penutup, sebuah inti yang sangat besar dari serial Naruto Shippuden dalam episode ini buatku adalah berani bercita-cita harus juga dibarengi dengan keyakinan, keteguhan, dan pantang menyerah. Sebab, kata ‘andai..’ ditengah perjuangan itu buatku selalu menyebalkan.
Hehehehe…J

No comments:

Post a Comment