#naruto shippuden episode 382
Siapa
dari kita yang tidak pernah nonton serial anime ini??? Mulai dari sejak masih
berjudul ‘naruto’ yang berkisah tentang seorang shinobi kecil bernama Uzumaki Naruto yang bercita tinggi menjadi hokage dinegaranya, sampai dengan
‘naruto shippuden’ yang menceritakan tentang Naruto di masa dewasanya. Dalam
tulisan ini, saya hanya akan menceritakan sedikit tentang kisah yang terjadi
dalam serial Naruto Shippuden episode 382. Mungkin agak aneh kenapa keudian
saya memilih epiode ini. Namun, ada hal yang menarik dari dari episode ini,
yaitu tentang mimpi dan perjuangan
meraihnya. Hal yang telah tercermin dari judul episodenya, ‘mimpi shinobi’.
Settingan
dalam episode ini adalah sebuah perang besar yang terjadi. Hal ini diawali oleh
cita-cita dua orang shinobi yang kecewa karena harapan mereka sepenuhnya
terjadi, yaitu Uchiha Madara dan Uchiha Obito. Kekecewaan mereka yang akhirnya
menumpuk menjadi sebuah amarah dan dendam lantas memuncak pada sebuah cita-cita
menciptakan sebuah dunia yang disebut dunia
mimpi dimana dalam dunia itu tidak ada kepedihan dan penderitaan. Hal
inilah yang ditentang oleh shinobi-shinobi dari berbagai negeri yang akhirnya
bersatu untuk melawan mereka dibawah pimpinan para mantan hokage yang telah dibangkitkan serta Uzumaki Naruto dan kawan
kecilnya Uchiha Sasuke. Namun, ketangguhan dan kehebatan Uchiha Madara dan
Uchiha Obito mampu mengimbangi kekuatan mereka bahkan sampai membuat para ninja
ini menjadi putus asa. Hal ini dilihat dari kata-kata seorang shinobi yang
telah berada pada puncak ketakutan dan keraguannya, ‘apakah jika kita tidak melawan, kita akan selamat???’. Bahkan usaha
hokage pertama, Hashirama, untuk
membangkitkan semangat mereka untuk berjuang malah dibalas oleh para shinobi
dengan jawaban, ‘kau itu orang masa lalu
yang dibangkitkan, sedang kami ini masih hidup’. Ada juga yang berkata, ‘andai saja tahu ini sedari awal..’.
Namun, pada akhirnya berkat semangat dari Sasuke dan ingatan masa lalunya, Naruto
bangkit, diawali dengan sebuah kalimat, “aku
tidak ingin ada penyesalan!!! Aku tidak ingin hanya ‘andai saja..’. Aku tidak
ingin semua yang telah dilakukan menjadi sia-sia!!!”. Semangat ini mengingatkan
Hashirama pada cita-cita besarnya untuk membangun persatuan dan kesetaraan
antara semua Negara saat masih menjadi hokage,
agar tidak ada lagi korban atas nama ‘Negara’.
Dari
sedikit cerita diatas, maka dapat kita lihat bahwa sebuah cita-cita yang tinggi
memang selalu memiliki tantangan. Selalu memiliki ujian. Dan itu berbanding
lurus dengan tingkat cita-cita yang diinginkan. Semaakin tinggi cita-cita,
semakin banyak tantangan dan semakin beraat pula ujian untuk mendapatkannya.
Hal itulah yang kadang membuat kita jatuh dan berhenti berjuang. Dari serial
diatas, cita-cita besar Naruto dan Hashirama serta para shinobi umumnya
benar-benar mendapat ujian yang luar biasa. Cita-cita yang membuat mereka rela
mengorbankan dirinya demi cita-cita tersebut sebagaimana kalimat Haruno Sakura
diawal episode, “aku lebih baik mati
dalam berjuang, daripda tidak melakukan apa-apa!!!”. Namun, tingkat energi
dan keteguhan mereka tak seimbang, banyak diantara para shinobi yang menyerah
dan menyesal ditengah pertempuran yang semakin sengit dan berat. Tapi, pada
akhirnya kita tahu juga bahwa penyesalan atau menyeraah ditengah medan
tempur/perjuangan pada akhirnya tidak akan membawa perbaikan apa-apa.
Penyesalan dan menyerah hanya akan membawa kita pada sebuah dunia mimpi yang
seolah baik sebaagimana kalimat dari Obito, “benar, kalian akan tetap hidup didunia yang tidak ada penyesalan dan
penderitaan didalamnya”. Dan dapat kita lihat juga, bahwa semangat pantang
mundur dan keteguhan luar biasa akan membawa kita pada cita-cita yang kita
inginkan, kalaupun gagal, kita tak akan menyesal karena telaah berusaha keras
untuk mencapainya (seperti kalimat Sakura diatas).
Dan
pada akhirnya, cita-cita yang kemudian akan mengukur sejauh mana kehidupan
seseorang. Cita-cita tinggi serta semangat juga keteguhan dalam berjuang yang
akan mengantar manusia pada kehidupan yang berarti. Sebab, pada akhirnya
praktek perjuangan akan menempa manusia dalam sebuah proses dialektika panjang
yang akhirnya menjadikannya manusia yang kuat dan tangguh. Sebagai penutup,
sebuah inti yang sangat besar dari serial Naruto Shippuden dalam episode ini
buatku adalah berani bercita-cita harus juga dibarengi dengan keyakinan,
keteguhan, dan pantang menyerah. Sebab, kata ‘andai..’ ditengah perjuangan itu buatku selalu menyebalkan.
Hehehehe…J
0 comments:
Post a Comment